foto: Joe Roshental)
Fotografi itu berpihak, itu pasti, karena memandang karya foto itu sama dengan sekedar meminjam mata si penjepret, maka fotografi akan selalu memilih sesuai keinginan. Bagaimana bila visualisasi itu dikondisikan, misalnya untuk kepentingan melanggengkan kekuasaan, atau bahkan menghabisi lawan? Pernahkah penguasa negeri ini menggunakan fotografi untuk memperkokoh kekuasaanya? Benarkah fotografi sebagai alat ampuh untuk menggiring opini massa? Membuat benar menjadi salah atau sebaliknya? Mari kita bongkar dalam diskusi seputar fotografi:
Hari/tanggal
Jumat, 29 April 2011
Waktu
Pukul 15.00 WIB s/d 17.30 WIB
Tempat
Pustaka Selasar-Sunaryo Art Space, Jalan Bukit Pakar Timur No. 100 Bandung
Tema
“FOTO PROPAGANDA” Fotografi sebagai medium pembentukan opini massa oleh penguasa, tahun 1920 hingga 1960.
Free
Info: fotolisis.net
No comments:
Post a Comment